Tahun Baru di Tanjung Enim

Assalamualaikum sob. Kangen banget nih sama masa-masa sekolah dimana pada saat hari pertama sekolah kita disuruh maju kedepan untuk bercerita tentang liburan. Kemudian langsung pulang.

 Berhubung hal seperti ini tidak akan terulang pada masa kuliah, sebagai gantinya saya akan bercerita disini. Pada pertemuan kali ini saya akan menceritakan liburan yang lumayan seru. Tujuan liburan saya yaitu ke Tanjung Enim, kenapa ke Tanjung Enim? mau ke Lampung tapi pakde saya lagi ke Jogja -_- yowis wenak di Tanjung Enim sekalian ngerayain ulang tahun mbah saya yang ke 82.

Saya tidak menyangka kalau ultah mbah akan dirayakan, soalnya dari dulu hanya bisa dirayakan dengan baca doa bersama. Inilah rekaman ultah mbah saya, jarang-jarang loh dirayain, sekalinya dirayain petcahhh! wkkwkw.

Seperti biasa liburan kali ini saya beserta keluarga berkunjung kerumah saudara yang tersebar di Tanjung Enim, mulai dari rumah pocok (disebut pucuk karena di dataran tinggi), rumah ladang, rumah pasar, rumah btn, dan rumah kebon. Liburan kali ini saya anggap biasa-biasa saja, soalnya setiap saya ke Tanjung Enim saya biasa kumpul bareng teman-teman, tetapi kali ini terasa berbeda dikarenakan teman-teman saya ada yang ke Pagar Alam, Lahat, Prabu, dan entahlah.

Saya hanya bertemu sama sebut saja namanya Otang. Dimulai dari obrolan gaje sampai akhirnya ngobrol tentang "GEBETAN". Ternyata nasib kami berdua sama yaitu dicuekin gebetan nyess banget kan? berhubung chat saya tidak dibales sama si doi, mending saya bantu Otang ngedeketin gebetannya yang super cuek. Tantangan yang cukup berat bagi kami memikirkan bahan obrolan untuk ngobrol sama doi. Alhasil yang awalnya hanya dibalas 1/2 kata akhirnya bisa lebih dari 5 kata juga walaupun hanya bertahan sampai jam 10. setidaknya saya bisa ngebantu teman sesama jones. Mungkin pada dasarnya dia cuek karena belum pernah face to face sehingga tidak menarik perhatiannya sama sekali. Saran saya kepada kalian jika ingin ngegebet anak orang lebih baik F2F terlebih dahulu sehingga pada saat mengobrol melalui appchat tidak terasa kaku. Saya beri saran seperti itu karena saya telah membuktikan sendiri gebetan yang kenalan melalui appchat dengan gebetan yang kenalan secara f2f. Akhirnya gebetan Otang mulai care sama dia dan gebetan saya entah kemana perginya. Tidak ada kabar sama sekali.

Untung ada keponakan saya namanya Agil beserta temannya yang bernama Revi, Fares, dan entahlah lupa sebut saja barka, yang telah mengobati rasa galao saya. Setiap pagi dan sore mereka mengisi waktu dengan bermain reog-reogan. Agil sebagai pemain meraknya,Revi, Fares, dan Barka sebagai pemandu musiknya, lalu saya sebagai dukunnya wkwkkwk. Saya salut sama mereka karena mereka lebih memilih bermain reog-reogan dan tetap melestarikan kebudayaan Indonesia. Marilah kita lestarikan budaya Indonesia agar generasi yang akan datang bisa menikmati keindahan budaya-budaya Indonesia karena melestarikan budaya sendiri akan lebih membanggakan ketimbang bermain gadget. Bermain gadget boleh saja asal diberikan hanya pada waktu-waktu tertentu agar si anak tidak terlalu gaptek. Mending gapbud ketimbang kaptek. Iya gak sob? wkwkwk

Cukup sampai disini saja cerita saya tentang liburan, Kalo mau diceritakan semua takutnya kalian pada pusing bacanya. Terima kasih telah meluangkan waktu membaca artikel ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, sukur-sukur kalo cerita liburan saya kali ini menginspirasi.

Berikut saya upload beberapa momen yang telah saya abadikan.

My Album

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Romeltea Media

Muhammad Faiz Yahya Updated at: 12:54:00